Integrated Circuit
Apa itu IC ?
Integrated
Circuit yang biasa disingkat menjadi IC adalah nama lain dari "chip".
IC adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari beberapa komponen
seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang diintegrasikan dan
menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Dengan bahan
pembuatannya adalah bahan semikonduktor. Dalam bahasa Indonesia, Integrated
Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.
IC pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja untuk Texas Instrument, yang
kemudian berhasil di frabrikasikan oleh Robert Noyce setengah tahun
kemudian. Sejak saat itu banyak riset yang dilakukan untuk pengembangan IC.
Perkembangannya sangat signifikan ketika menginjak abad ke-20.
Sebelum ditemukannya IC, peralatan
Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang
kemudian digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil.
Tetapi untuk merangkai sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks,
memerlukan komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran
perangkat Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok
untuk dapat dibawa berpergian (portable).
Teknologi IC memungkinkan seorang
perancang Rangkaian Elektronika untuk membuat sebuah peralatan Elektronika yang
lebih kecil, lebih ringan dengan harga yang lebih terjangkau. Konsumsi daya
listrik sebuah IC juga lebih rendah dibanding dengan Transistor. Oleh karena
itu, IC telah menjadi komponen utama pada hampir semua peralatan elektronika
yang kita gunakan saat ini.
Apa saja fungsi IC itu?
Fungsi dari komponen IC sangatlah
bermacam-macam tergantung komponen penyusunnya. Namun jika dilihat dari
fungsinya, IC dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yakni IC linier/analog
dan IC digital. Berikut adalah beberapa fungsi dari IC linier dan IC digital.
1. Fungsi IC Linier
- · Penguat Daya (Amplifier)
- · Penguat Operasional (Op Amp)
- · Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
- · Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
- · Penguat RF dan IF
- · Multiplier
- · Voltage Comparator
- · Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
- · Penerima Frekuensi Radio
2. Fungsi IC Digital
- · Gerbang Logika
- · Flip Flop
- · Timer
- · Counter
- · Clock
- · Multiplexer
- · Memory
- · Calculator
- · Mikrokontrol
- · Mikroprosesor
Bagaimanakah cara kerja IC itu?
Berdasarkan klasifikasi di atas, cara kerja IC adalah
sebagai berikut :
A. IC Linear
IC Linear bias juga disebut dengan IC Analog, IC
linear pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai
amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi logic seperti halnya
IC-TTL maupun C-MOS dan yang paling populer IC linier didesain untuik
dikerjakan sebagai penguat tegangan. Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian
linier, diman kerja rangkaiannya akan bersifat proporsional atau akan
mengeluarkan output yang sebanding dengan inputnya. Berikut ini beberapa jenis
IC yang masuk kedalam kategori IC Linear:
1) IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan
salah satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat. mempunyai
dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu
rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier
(Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC Op-Amp terdapat batasan-batasan penting
yang perlu diperhatikan.
- Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena akan merusak IC.
- Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V.
- Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum.
Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka
frekuensi harus dibatasi, unity gain frequency memberi gambaran dari data
tanggapan frekuensi. hal ini hanya berlaku untuk isyarat yang kecil saja karena
untuk isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan sehingga output
maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative rendah.
2) IC power
adaptor (regulator)
IC Power merupakan jenis IC yang beroperasi pada catu
daya . Umumnya , IC power digunakan pada rangkaian regulator, adaptor dan power
supply. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan
pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan
keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain
dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung
singkat pada beban.
3) IC
silinder
Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak
digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB (Citizen Band) atau HT (Held
Tranceived). IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama
dari pada jenis IC penguat yang lain.
4) IC Timer
555
IC timer 555 merupakan IC linier yang berfungsi
sebagai rangkaian pewaktu monostable dan osilator estable. IC 555 merupakan
jenis IC yang terkenal didalam dunia elektronika analog/linier. Pada
penggunaannya. Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan sebagai
timer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan Pulse Generator
(Pembangkit Pulsa) dengan operasi rangkaian astable. Selain itu, dapat juga
digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing. Praktisnya,
fungsi dan aplikasi IC NE555 ini banyak sekali digunakan diantaranya sebagai
pengatur alarm, sebagai penggerak motor DC, bisa digabungkan dengan IC TTL
(Transistor-transistor Logic) dan sebagai input jam digital, bisa juga
dimanfaatkan dalam rangkaian saklar sentuh, dan jika digabungkan dengan infra
merah ataupun ultrasonic, NE555 ini bisa dijadikan sebagai pemancar atau remote
control.
B. IC Digital
Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital ialah
fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan menggunakan sinyal kotak
(square) yang hanya ada dua kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai
switch/saklar, sedangkan IC linear pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida
dan berfungsi sebagai amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi logic
seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS dan yang paling populer IC linier didesain
untuik dikerjakan sebagai penguat tegangan. Dalam IC digital, suatu titik
elektronis yang berupa seutas kabel atau kaki IC, akan mewujudkan salah satu
dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1' (satu,
tinggi). Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa
disingkat dengan sebutan 'bit'. Binary berarti sistem bilangan 'dua-an', yakni
bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1.
Ada Beberapa
Jenis IC yang termasuk Kedalam kategori IC Digital, yaitu sebagai Berikut :
1) TTL
(Transistor transistor Logic)
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini
adalah IC digital yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan
system kontrol elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian
bilangan Biner Logic(bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja
1(on) dan 0(off). Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS.
Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya
dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan
Transistor. Berikut jenis TTL :
- Microprocessor
2) C-MOS
(Complementary with MOSFET)
Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah C-MOS
(Complementary with MOSFET) yang berisi rangkaian yang merupakan gabungan dari
beberapa komponen MOSFET untuk membentuk gate-gate dengan fungsi logic seperti
halnya IC-TTL. Dalam satu kemasan IC C-MOS dapat berisi beberapa macam
gate(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti
AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoders,
Encoders, Multiflexer dan Memory.
Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih
fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang
melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan
untuk menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian.
Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi
berupa dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus
persen.
Komentar
Posting Komentar